Fungsi dan Peran Humas

18.33

Related image

Fungsi dan Peranan Humas 

Peranan Humas 

tugas biro konsultasi pr - Humas memiliki peranan timbal balik, keluar dan kedalam. Keluar, Humas harus mengupayakan tumbuhnya sikap dan gambar (image) positif pada semua aksi dan kebijakan organisasi dan instansi. kedalam, Humas berupaya mengetahui, mengidentifikasi hal – hal yang bisa menyebabkan sikap dan deskripsi yang negatif dalam orang-orang dan perusahaan sebelumnya suatu aksi atau kebijakan itu digerakkan.

Humas atau PR memiliki fungsi-fungsi yang dengan umum (Cutlip, Centre dan Broom, 2000 : 4), diantaranya :

  1. Pelihara arus komunikasi yang membuat pengertian 
  2. Penerimaan dan kerja sama pada organisasi dengan beragam publiknya ; 
  3. Melibatkan diri dalam manajemen untuk memecahkan atau menangani problem ; 
  4. Menolong manajemen untuk memberitahukan dan merespon pada opini umum ; 
  5. Membatasi dan menyatakan juga akan tanggung jawab manajemen untuk melayani umum yang mempunyai urusan ; 
  6. Menolong manajemen buat suatu kebijakan untuk suatu perubahan yang berguna. 

Terkecuali peranan – peranan yang diterangkan oleh Cutlip, Centre dan Broom, ada juga peranan Humas menurut Betand R. Canfield yang menyampaikan tiga peranan PR yang paling penting, yakni :

  1. Mengabdi pada kebutuhan umum (It should serve the public’s interest) ; 
  2. Pelihara komunikasi yang baik (Maintain good communication) ; 
  3. Menitik-beratkan moral dan tingkah-laku yang baik (And stress good morals and manners). 
PR jadi komunikator, pastinya harus dapat menggerakkan peranannya dengan baik dan dengan profesional, ada beberapa prasyarat mendasar untuk seseorang yang ingin menggerakkan presi PR yang di jabarkan oleh Elvino Ardianto, dalam jurnal komunikasi dan info (2005 : 127), yaitu :
  1. Ability to communicate (kekuatan berkomunikasi) ; 
  2. Ability to organize (kekuatan berorganisasi) ; 
  3. Ability to get on with people (kekuatan bergaul atau membina rekanan) ; 
  4. Personality integrity (memiliki kepribadian baik) ; 
  5. Imagination (memiliki banyak inspirasi dan kreatif). 

Menurut S. Blacken Melvin L. Sharpo (1983) Humas berperan untuk memberitahukan pihak yang berkaitan dalam membuat ada sama-sama pengertian, yang didasarkan pada fakta, kebenaran dan pengetahuan yang pasti lengkap dan perlu diberitakan dengan jujur, terang, dan objektif. Berdasar pada rujukan itu peranan Humas dapat di jabarkan jadi empat hal, yakni :

  1. Aktivitas yang mempunyai tujuan peroleh niat baik, keyakinan, sama-sama ada pengertian dan citra yang baik dari umum atau orang-orang biasanya ; 
  2. Memiliki tujuan untuk membuat opini umum yang dapat di terima dan untungkan semua pihak ; 
  3. Unsur penting dalam manajemen manfaat menjangkau maksud yang khusus, sesuai keinginan umum, namun adalah kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana yang kondusif dan mengasyikkan, kemampuan bertambah, dan produktivitas dapat diraih dengan maksimal ; 
  4. Usaha membuat hubungan yang serasi pada organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus membuat opini umum jadi dampaknya, yang sangat bermanfaat jadi input untuk organisasi atau perusahaan yang berkaitan. 

Dari beberapa keterangan diatas dapat garis besar kalau Humas memegang peran penting dalam suatu perusahaan ataupun lembaga pemerintahan. Hal semacam ini karena kalau PR memiliki peranan kepemimpinan ataupun manajemen. Peranan kepemimpinan sudah banyak disinggung diatas yang pada dasarnya menguraikan mengenai Humas yang bertugas merajut hubungan baik khalayak (umum) internal ataupun eksternal, baik itu dalam soal perilaku ataupun komunikasi.

Terkecuali peranan PR jadi kepemimpinan, PR juga memiliki peranan manajemen yang dimaksud manajemen Public relations. Pengertian manajemen menurut James Dtoner adalah sistem rencana, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha – usaha beberapa anggota organisasi dan pengunaan sumber daya alam yang ada pada organisasi manfaat menjangkau maksud yang sudah diputuskan. (James Dtonesr dalam Basic – Basic public relations, Elvinaro Ardianto dan Soleh Soemirat, 2004 : 30).

Public relations sebenarnya jadi alat manajemen moderen dengan struktural adalah bagian integral dari suatu kelembagaan atau organisasi. Berarti Humas tidaklah adalah peranan terpisah dari peranan kelembagaan atau organisasi itu dengan kata lain berbentuk menempel pada manajemen perusahaan.

Lihat juga : kelebihan dan kekurangan corporate pr

Peranan Humas 

Menurut Dozier & Broom dalam Ruslan (2006 : 20) menyebutkan kalau peran Humas dalam organisasi dapat dibagi empat kelompok :

Penasehat pakar (Expert presciber) 
Seseorang praktisi humas yang memiliki pengalaman dan memiliki kekuatan tinggi dapat menolong mencarikan jalan keluar dalam penyelesaian problem hubungan dengan publiknya. Hubungan praktisi pakar humas dengan manajemen organisasi seperti hubungan pada dan pasiennya. Berarti, pihak manajemen melakukan tindakan pasif untuk terima atau meyakini apa yang sudah disarankaan atau diusulkan dari pakar Humas itu dalam memecahkan dan menangani masalah yang tengah dihadapi oleh organisasi berkaitan.

Fasilitator Komunikasi (Communication Facilitator) 
Dalam hal semacam ini praktisi Humas betindak jadi komunikator atau mediator untuk menolong pihak manajemen dalam soal untuk mendengar apa yang dinginkan dan diinginkan oleh publiknya. Di pihak beda, dia juga dituntut dapat menerangkan kembali hasrat, kebijakan, dan berharap organisasi pada pihak publiknya. Hingga dengan komunikasi timbal balik itu dapat terwujud sama-sama pengertian, meyakini, menghormati, mensupport, dan toleransi yang baik dari ke-2 belah pihak.

Fasilitator Sistem Pemecahan Problem (Masalah Solving Process Facilitator) 
Peran praktisi Humas dalam sistem pemecahan masalah ini adalah bagian dari tim manajemen. Hal semacam ini ditujukan untuk menolong pimpinan organisasi baik jadi penasihat sampai ambil eksekusi dalam menangani masalah atau krisis yang tengah terjadi, maka dibuat suati tim posko yang dikoordinir praktisi pakar dengan melibatkan beragam departemen dan ketrampilan dalam satu tim khusus untuk menolong organisasi, perusahaan dan product yang tengah hadapi atau menangani masalah krisis tertentu.

Teknisi komunikasi (communication Technician) 
Berlainan dengan peran praktisi Humas profesional sebelumnya yang berkaitan erat dengan peranan dan peran manajemen organisasi. Peran communication technician ini jadikan praktisi humas humas jadi journalist in resident yang hanya sediakan layanan tehnis komunikasi atau di kenal dengan method of communication in organization. System komunikasi dalam organisasi bergantung dari semasing bagian atau tingkatan, yakni dengan teknisi komunikasi, baik arus ataupun media komunikasi yang dipakai dari tingkat pimpinan dengan bawahan juga akan berlainan dari bawahan ke tingkat atasan. Hal yang sama saja berlaku pada arus dan media komunikasi antar karyawan satu departemen dengan yang lain.

Kesimpulan peran Humas yang dikemukakan oleh beberapa pakar adalah menolong mencarikan jalan keluar bila terjadi persoalan pada perusahaan dengan publiknya, jadi mediator untuk mengkomunikasikan persoalan itu.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images